Kontraktor Pintu Rebusan Kelapa Sawit di Medan Berkualitas

Putratechsawit.com : Kontraktor Pintu Rebusan Kelapa Sawit di Medan – Pintu rebusan kelapa sawit merupakan sebuah pintu isolasi dan jenis pintu kopling tekanan yang banyak banyak digunakan untuk memastikan operasi pembukaan dan penutupan pintu sterilisasi yang lancar.

Pintu rebusan umumnya terbuat dari baja berstandar tinggi serta dilapisi dengan stainless steel sehingga tidak mudah rusak. Terdapat pula produk dengan alat pengaman berupa 2 stage steam release stainless steel ball valve dan tuas pengaman dengan lapisan pintu dari material mild steel/stainless steel.

Pintu rebusan kelapa sawit tersebut mempunyai alat pengunci dengan tipe cincin berputar dan packing pintu bertipe self energised rubber type. Ring pint (grove) dan ring shell dilapisi stainless steel serta dibuat langsung dari material sehingga tidak mudah rusak.

Alur Perebusan Sawit di dalam Sterilizer

Kontraktor Pintu Rebusan Kelapa Sawit di Medan
Kontraktor Pintu Rebusan Kelapa Sawit di Medan

Perebusan sawit dalam sterilizer station dilaksanakan melalui berbagai tahap. Buah sawit yang telah ditampung dalam lori dimasukkan ke sterilizer. Kemudian pintu rebusan ditutup rapat. Pintu telah tertutup dapat dilihat melalui panel. Apabila telah rapat, lampu indikator akan menyala.

Pintu rebusan kelapa sawit dapat dibeli di PT. Putra Tunas Megah. Anda juga bisa melihat spesifikasi produk dalam di Situs kami. Pintu rebusan sawit juga bisa dibuat dengan ukuran custom sesuai permintaan Anda. Jadi Anda tidak perlu khawatir mengenai pilihan ukuran produk.

Produk dari PT. Putra Tunas Megah ini aman digunakan dalam pabrik kelapa sawit. Keselamatan operasional adalah pertimbangan utama dalam desain pintu kopling bertekanan TECHNO tersebut. Komponen Pintu Rebusan ini diproduksi sesuai dengan standar ASME Bagian VIII dan kode praktik Depnaker IPNKK.

Langkah selanjutnya dalam perebusan sawit adalah membuka condensate valve dan memasukkan steam melalui inlet valve. Proses tersebut berlangsung selama 2 menit. Selanjutnya, condensate valve ditutup namun inlet valve dibiarkan terbuka dalam kurun waktu 10 sampai 12 menit.

Apabila tekanan sudah mencapai angka 1,5 bar, inlet valve ditutup sedangkan condensate valve dibuka. Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan kondensate dan udara yang ada di dalam sterilizer. Pada tahap ini, tekanan uap akan mencapai angka 0.

Condensate kembali ditutup sedangkan inlet valve dibuka untuk menaikkan tekanan ke 2 bar. Lalu inlet valve ditutup dan condensate valve dibuka untuk menurunkan tekanan menuju nol. Uap dan kondensate dibuang. Condensate valve dan inlet valve dibuka atau ditutup secara bergantian berulang kali. Pada tahap terakhir, lori dikeluarkan dari sterilizer.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengolah Sawit di dalam Sterilizer

Sebelum melaksanakan operasional sterilizer, semua komponen mesin harus mampu berfungsi dengan baik. Saringan kondensat harus dipastikan bersih dari berondolan atau janjang kosong. Seal pintu rebusan kelapa sawit juga harus dipatikan dalam keadaan baik, tidak bocor see.

Valve juga harus dipastikan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Drainase juga harus terbebas dari brondolan atau kotoran yang bisa menganggu aliran air kondesat. Selain itu, perlu dipersiapkan catatan pengoperasian dan grafik recorder agar pengoperasian berjalan lancar.

Setelah sterilizer dioperasikan, ada pula beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, lori harus dimasukkan ke dalamnya dengan perlahan agar tidak slip pada rail track. Apabila hal tersebut sampai terjadi tentu akan menghambat proses perebusan sawit.

Selanjutnya adalah memastikan pintu rebusan kelapa sawit telah tertutup rapat. Apabila tidak ditutup dengan rapat, akan ada potensi lepasnya lock ring dan terbukanya pintu rebusan. Hal itu dapat menjadi berbahaya bagi pekerja di pabrik kelapa sawit.

Hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah penyetelan program perebusan otomatis. Lamanya perebusan harus disesuaikan dengan kondisi buah sawit. Setelah selesai merebus, tekanan udara harus dipastikan berada di angka 0. Setelah itu, pintu rebusan kelapa sawit dapat dibuka.

Seperti memasukkan lori secara perlahan, mengeluarkannya juga harus secara perlahan. Hal ini agar lori dapat keluar dengan lancar dan tidak terjadi selip di tengah-tengah rail track. Apabila lori sampai terguling kemudian isinya tumpah tentu akan merugikan perusahaan.

Di samping itu, jangan meninggalkan sterilizer ketika beroperasi. Wajib pula mencatat proses perebusan sawit dan membuat laporan apabila ada sesuatu yang tidak berjalan seperti biasanya. Apabila terdapat kerusakan mesin, dapat diketahui sejak dini sehingga tidak berakibat fatal.

Tahap awal dalam mengolah kelapa sawit adalah merebus di dalam sterilizer. Perebusan tersebut memerlukan beberapa tahap yang harus dijalankan secara cermat dan tepat. Apabila sampai terjadi kesalahan, hasilnya tidak akan sempurna. Selain itu, pintu rebusan kelapa sawit merupakan salah satu komponen penting dalam proses tersebut.

Pintu Rebusan Kelapa Sawit

Pintu Rebusan Kelapa Sawit TECHNO –  merupakan sebuah pintu isolasi dan jenis pintu kopling tekanan yang banyak digunakan untuk memastikan operasi pembukaan dan penutupan pintu sterilisasi yang lancar.

Kami menyediakan beberapa ukuran produksi, antara lain:

  • Ukuran OD. 600 mm – 3200 mm
  • Ukuran OD. 600 mm – 1200 mm
  • Ukuran OD. 1700 mm – 3200 mm

Kontraktor Pintu Rebusan Kelapa Sawit di Medan Berkualitas

Bagi anda yang membutuhkan produk pintu rebusan kelapa sawit, bisa hubungi kami PT. Putra Tunas Megah yang telah berpengalaman sebagai Kontraktor Pintu Rebusan Kelapa Sawit di Medan Berkualitas di Medan.

Pintu rebusan sawit ini juga bisa dibuat dengan ukuran custom sesuai permintaan. Keselamatan operasional adalah pertimbangan utama dalam desain pintu kopling bertekanan TECHNO. Diproduksi sesuai dengan standar ASME Bagian VIII dan kode praktik Depnaker IPNKK.